Jakarta - Pelancong mancanegara (wisman) asal China berinisial HL tewas usai jatuh ke lembah sedalam 75 meter di wilayah Taman Tamasya Alam Kawah Gunung Ijen atau Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. "Ini pengaruh kecelakaan murni," kata spaceman slot Kepala Seksi Konservasi Wialayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto Sabtu, 20 April 2024, mengutip kanal Surabaya 6 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut serta prihatin dan berduka atas insiden hal yang demikian. "Sekali lagi kami ingatkan soal safety sebab elemen keamanan ini benar-benar penting di tempat tamasya," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin (22/4/2024). "Pelancong ini benar-benar disayangkan sebab titik sunrise di Kawah Ijen ini benar-benar ikonik. Pelancong mesti dijaga bagus oleh pemandu ataupun para petugas di tempat tamasya yang bersangkutan. Dia-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," lanjut Sandiaga Uno. Menparekraf menambahkan, semua pengunjung mesti mengetahui dan mengikuti tata tertib yang ada di tiap-tiap tempat tamasya. Untuk itu, pemandu dan karyawan tempat tamasya diminta selalu mengingatkan pengunjung untuk tidak melanggar tata tertib demi keselamatan dan kenyamanan mereka. Insiden terjadi ketika korban yang hendak berfoto di tepi lembah berniat untuk mundur sedikit. Nahas, ketika melangkahkan kaki ke belakang, turis China itu menginjak rok yang diterapkannya, kemudian terpelanting dan jatuh ke lembah yang ada di belakangnya. Korban Sempat Berfoto Bersama Suami Ketika memakai rok terusan berwarna hitam dengan belahan tinggi, berfoto di titik sunrise yang banyak diaplikasikan oleh wisatawan untuk mengabadikan peristiwa di kawah Ijen. Tempat dievakuasi petugas, terdapat banyak luka gores di tubuh dan kaki kiri patah. Sebelumnya, HL naik dari Paltuding ke Kawah Ijen pada Sabtu, 20 April 2024, dan berkenalan dengan guide lokal bernama Guswanto pukul 01.45 WIB. Korban bersama suaminya bersama guide lokal mulai mendaki pada pukul 02.10 WIB dan sempat turun ke kawah untuk memandang secara dekat blue fire. Sekitar pukul 06.00 WIB, korban yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) meminta untuk diabadikan gambarnya oleh suami dan juga guide yang menemani hal yang demikian. HL sebelumnya sudah diperingatkan oleh pemandu bahwa titik foto hal yang demikian tergolong membahayakan.