Jakarta Komisi Pemilihan Lazim Republik Indonesia (KPU RI) sah menentukan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029. Berhubungan hal itu, Ketua Lazim Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof Unifah Rosyidi beri salah satu usulan, yang umumnya ada ketika pemerintahan baru terwujud. Yakni, perubahan kurikulum. tersebut disampaikannya ketika membuka Konferensi Kerja Provinsi V PGRI Jawa Tengah Masa Bhakti XXII yang berlangsung di Balairung Universitas PGRI Semarang. Ia berkeinginan, pemerintahan baru jangan dengan gampang merubah kurikulum pengajaran yang telah ada dan diterapkan di banyak sekolah. "Kita senantiasa belajar bahwa tiap-tiap ujung pergantian ada kurikulum baru. Nanti kemudian oleh kabinet baru dievaluasi," kata Unifah seperti diinformasikan dari Antara, Pekan (28/4/2024). Ia mengucapkan, perubahan atau pergantian kurikulum pengajaran hakekatnya tak terlalu penting. Tetapi bagaimana guru dan murid bisa memperbarui diri mereka masing-masing. "Jadi, konteks kami tak terlalu penting pergantian itu. Mau penting yaitu bagaimana kurikulum itu bisa menggerakkan guru dan murid untuk bisa memperbarui dirinya," ungkap Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu. Unifah menegaskan, pergantian kurikulum pengajaran patut dilakukan didasari oleh kajian yang benar-benar matang. Pendidikan menteri yang Cinta Akan Dunia Pendidikan dan Guru Di sisi lain, Unifah berkeinginan Menteri Pendidikan nantinya yaitu sosok yang memiliki kecintaan terhadap dunia pengajaran dan guru. Pendidikan mengatakan PGRI juga berupaya memberi tahu usulan terhadap pemerintahan baru nantinya mengenai kriteria-kriteria pas Menteri Pendidikan. "Kami juga sedang berbincang-bincang situs slot mahjong untuk memberikan usulan secara tertulis. Gratis kajian PGRI akan menjalankannya," pungkas Unifah. Gibran Bakal Evaluasi Data KIS-KIP untuk Program Makan Siang dan Minum Susu Piawai Wakil Presiden (Wapres) terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka bakal mengukur data pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Ia (KIP) yang telah ada ketika ini. itu dipersembahkan Gibran pada ketika blusukan ke rusun Muara Baru, Jakarta Utara. Pendidikan menyebut evaluasi itu sehubungan dengan program makan siang dan minim susu free yang telah dicanangkannya. "Pokoknya kita pengen ngawal adik-adik kita jangan lagi ada yang stunting, jangan ada lagi yang kurang nutrisi, kita pengin juga mengamati pengajarannya. Mungkin kini ada ibu-ibu udah punya KIS telah punya KIP, atau mungkin yang ada yang belum bisa, ya nanti kami kami evaluasi lagi programnya biar lebih pas sasaran, biar yang benar-benar menerima biar bisa menerima manfaat dari program itu," kata Gibran dalam sambutannya, Rabu (24/4/2024).