Logo-vertical-Master
Hewan Laut dengan Bisa Paling Mematikan di Dunia
Lautan adalah rumah bagi beberapa spesies paling berbisa di Bumi. Hewan-hewan tersebut dapat menghasilkan sengatan dan gigitan yang bisa membunuh manusia dalam hitungan menit. Makhluk laut berbisa mungkin akan lebih umum ditemui karena perubahan iklim membuat hewan-hewan seperti ubur-ubur kotak dan ular laut menetap di wilayah baru. Hewan laut paling berbisa di dunia Berikut adalah […]
Lautan adalah rumah bagi beberapa spesies paling berbisa di Bumi. Hewan-hewan tersebut dapat menghasilkan sengatan dan gigitan yang bisa membunuh manusia dalam hitungan menit. Makhluk laut berbisa mungkin akan lebih umum ditemui karena perubahan iklim membuat hewan-hewan seperti ubur-ubur kotak dan ular laut menetap di wilayah baru.

Hewan laut paling berbisa di dunia

Berikut adalah beberapa hewan laut dengan CMD368 bisa paling mematikan di dunia.

1. Gurita cincin biru

Gurita cincin biru (Hapalochlaena) banyak ditemukan di terumbu karang di sekitar Asia Tenggara dan Australia. Ada empat spesies gurita cincin biru yang diketahui, dan semuanya sangat berbisa serta dapat membunuh manusia hanya dalam beberapa menit. Bisanya mengandung racun saraf yang disebut tetrodotoxin, yang 1.000 kali lebih kuat daripada sianida dan tidak ada antivenom yang tersedia untuk melawannya. Tetrodotoxin ditemukan di seluruh jaringan gurita cincin biru, tidak hanya di kelenjar racun tertentu, yang menjadikan makhluk ini salah satu dari sedikit hewan yang beracun dan berbisa.

2. Ubur-ubur kotak Australia

Ubur-ubur kotak Australia (Chironex fleckeri) hidup di perairan Australia utara dan Asia Tenggara. Ubur-ubur kotak Australia dianggap sebagai salah satu hewan paling berbahaya di lautan. Tentakelnya memiliki panjang hingga 3 meter dan memiliki "lonceng" transparan berukuran sekitar 30 cm. Racun disuntikkan melalui sel khusus di tentakel ubur-ubur kotak yang disebut nematosista. Sengatan mereka sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan kelumpuhan serta gagal jantung dalam hitungan menit jika racun yang disuntikkan cukup banyak. Ubur-ubur ini diketahui telah membunuh lebih dari 70 orang dalam satu abad terakhir, namun jumlah korban jiwa kemungkinan besar jauh lebih tinggi karena kurangnya data yang tersedia.

3. Men o' war Portugis

Sering disangka ubur-ubur, men o' war Portugis sebenarnya adalah siphonophore berbisa, yang terdiri dari koloni individu khusus yang dikenal sebagai zooids yang bekerja sama sebagai satu unit. Men o' war Portugis terdiri dari empat bagian berbeda atau polip, yakni kandung kemih, tentakel, pencernaan, dan reproduksi. Polip paling atas membentuk kandung kemih berisi gas berwarna biru-ungu yang berada di atas air dan menjadi asal muasal nama spesies tersebut. Seperti ubur-ubur, men o' war Portugis juga memiliki tentakel penyengat yang panjangnya sekitar 10 m dan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan ikan. Tentakel ini dapat memberikan sengatan yang menyakitkan bila disentuh oleh manusia. Sengatannya dapat menyebabkan syok dan demam. Kematian akibat sengatan men o' war telah tercatat, namun kasusnya sangat jarang terjadi.

4. Siput kerucut beracun

Siput kerucut beracun (Conus geographus) ditemukan di Laut Merah dan kawasan Indo-Pasifik. Ada lebih dari 1.000 spesies siput kerucut, yang ukurannya bervariasi dan cangkangnya berbentuk kerucut. Moluska ini bersifat predator dan memiliki gigi modifikasi dengan bentuk mirip tombak berisi racun yang mereka gunakan untuk melumpuhkan mangsa. Tidak semua siput kerucut berbahaya bagi manusia, namun ada satu spesies yang pasti berbahaya. Siput kerucut beracun dapat tumbuh hingga 15 cm. Mereka diperkirakan memiliki lebih dari 10.000 senyawa aktif dalam racunnya, dan sengatannya dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan yang mengakibatkan kematian. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 di International Journal of Clinical Pharmacology and Therapeutics, siput kerucut beracun telah menyebabkan sekitar 15 kematian dalam 30 tahun terakhir.

5. Ikan batu

Ikan batu (Synanceia) adalah kelompok ikan yang sangat berbisa, yang berkamuflase di antara terumbu pantai di Samudera Hindia dan Pasifik. Ikan ini memiliki duri punggung yang mengandung racun yang dilepaskan dk bawah tekanan, seperti ketika seseorang menginjaknya. Ketika disuntikkan ke manusia, duri itu menyebabkan rasa sakit dan bengkak yang parah. Puluhan orang disengat ikan batu di Australia setiap tahunnya. Meskipun sebagian besar merupakan kasus ringan yang memerlukan rawat inap singkat di rumah sakit, kasus ekstrem dapat mengakibatkan kesulitan pernapasan, kejang, gagal jantung, hingga kematian.

Deixe um comentário

O seu endereço de email não será publicado. Campos obrigatórios marcados com *

INICIAR CHAT
ENVIAR